[ Mendung dan Rumah ] #merapikan4
Dahulu ketika mendung aku selalu berharap hujan selalu datang, karena aku selalu suka sedang mereka jatuh membasahi tubuhku. Tapi mendung kali ini berbeda aku benci, seolah tidak bisa menahan. Ingin ku temui ia di ujung hujan ketika sepukau sepi menghampiri menjadikan aku budak rindu yang membeku lalu kaku. Mukanya yang indah terkena biasan senja dihiasi pelangi sore itu Ku datangi ia tanpa ragu. Ku bawakan sedikit hadiah berupa hati utuh yang selalu gelisah. Di peluknya aku lalu tertegun. Pelukan yang sudah lama tidak aku dapatkan membuat lirih mata ku. Ia banyak bercerita, banyak keluh yang ia ceritakan dan aku mengerti. Satu yang kunanti kelahiran buah hati kami, ia yang sekarang selalu memukul dan menendang perut ibunya. Indah rasanya, dan ini yang kumau hanya ada aku, kamu dan buah hati kita, tinggal di rumah sederhana hasil buah keringat ku, membayangkan aku menjadi seorang ayah dan kau menjadi ibu. Kau tambah cantik jika ku pandangi lebih dalam sore itu. Aku meli...