Postingan

| TERIMAKASIH BUNGA | #Merapikan7

 Epilog; Halaman terakhir;     D ulu aku menggangapmu seperti bunga,  bunga yang terikat pada pohonnya dan tak  bisa kemana mana. M aaf aku keliru, sekarang bunga itu masih  tetap hidup walau sudah lepas dari b atangnya, malah dia tambah mekar di lihat cantik apalagi jikalau hujan rintik memantik kecantikan tiada tara.     Bunga sudah menepati janjinya untuk tumbuh menjadi dewasa dengan caranya sendiri dan bahagia dengan cara yang luar biasa. Tapi, aku masih penuh andai apakah bunga pernah menganggap seseorang yang dulu pernah datang untuk menyiramnya?. Entahlah, seharusnya melihatnya saja aku sudah bahagia.     Walau sekarang aku melihatnya dari tempat yang berbeda tetapi aku masih senang bunga masih menjelma menjadi sesuatu yang indah bagi siapa saja yang melihatnya. Bunga datang dan membawa riang di tengah yang hilang, memberi tenang tengah sepinya ruang, memberi harap pada semangat yang terkikis hilang.   ...

[Merelakan senja] #Merapikan6

   Akhirnya senja itu hilang, terdengar suara isak tangis dari seorang perempuan yang tak merelakan senja pergi Lalu malam bertanya kepada perempuan itu "kenapa engkau menangis sedang aku lebih indah dengan semua bintang yang bersinar" perempuan itu sedikit menjawab dari isak tangisnya bahwa bulan depan sudah masuk bulan penghujan. mungkin ini adalah terakhir kalinya ia melihat senja. senja yang mana dahulu telah membuat perempuan itu nyaman sehingga tak ingin pindah. Perempuan itu telah membuat janji kepada sang senja bahwa mereka akan terus bersama di titik temu bahagia. tapi hujan selalu turun disore hari di bulan selanjutnya. ia bahkan takpernah mendengar kabar senja lagi. dalam lamunannya di kala hujan perempuan itu menuliskan sesuatu di buku kecilnya. yang tertulis..  "Untuk senja.., bagaimana kabarmu? apakah kamu sudah ingkar atas janji kita?. dan akhirnya kau hanya menjadi bagian dari kisah lamaku, perasaan yang sampai hari ini tak kunjung hilang, mungkin cinta y...

[ SAJAK UNTUK BUNGA ] #Merapikan5

Pagi hari yang tenang ku berjalan mengitari taman, ketika sepukau sepi datang menghampiri kala aku melihat sebuah tanaman tinggi di seberang. Lalu ku tatap dalam, ku hampiri lalu ku genggam. Pohon itu tak sombong, tatkala ku lihat ada rantingnya menjulur kebawah, tambah lagi dia ramah ketika aku menemukan bunga yang indah terikat disana. Aku jatuh cinta, lalu ku beri dia nama "Bunga". Namanya bunga, Dia seorang kekasih, Tetapi bukan kekasihku. Dia periang, penuh warna dan membawa kebahagiaan. Bunga bisa jadi kekasih siapa saja. Kekasihmu, Kekasih teman dekatmu, Kekasih kakak kandungmu, Atau kekasih siapapun. Andai dulu Bunga tidak lahir kebumi, Mungkin senyumku tak sesempit ini, Senyumku mungkin lebih merekah beberapa senti, Dan aku tak menjadi eeyore versi manusia, Yang hidup ditumpangi depresi dan miskin ekspresi. Bunga yang telah membuat hati jatuh sedalam ini, Bunga yang sudah merubah aku sampai sejauh ini, Ingin rasanya ku petik kau Bunga, Lal...

[ Mendung dan Rumah ] #merapikan4

   Dahulu ketika mendung aku selalu berharap hujan selalu datang, karena aku selalu suka sedang mereka jatuh membasahi tubuhku. Tapi mendung kali ini berbeda aku benci, seolah tidak bisa menahan. Ingin ku temui ia di ujung hujan ketika sepukau sepi menghampiri menjadikan aku budak rindu yang membeku lalu kaku. Mukanya yang indah terkena biasan senja dihiasi pelangi sore itu Ku datangi ia tanpa ragu. Ku bawakan sedikit hadiah berupa hati utuh yang selalu gelisah. Di peluknya aku lalu tertegun. Pelukan yang sudah lama tidak aku dapatkan membuat lirih mata ku. Ia banyak bercerita, banyak keluh yang ia ceritakan dan aku mengerti. Satu yang kunanti kelahiran buah hati kami, ia yang sekarang selalu memukul dan menendang perut ibunya. Indah rasanya, dan ini yang kumau hanya ada aku, kamu dan buah hati kita, tinggal di rumah sederhana hasil buah keringat ku, membayangkan aku menjadi seorang ayah dan kau menjadi ibu. Kau tambah cantik jika ku pandangi lebih dalam sore itu. Aku meli...

[Hey apa kabar ?] #merapikan3

  Hey.. apa kabar? Sudah lama tidak bertegur sapa dan bercerita.    Aku kembali teringat malam itu, malam tanpa sinar bulan yang kau suka karena kau bilang bintang akan lebih kelihatan bersinar.    Mau kah kau sejenak keluar untuk melihat keadaan langit malam ini? Malam ini tidak ada bintang. Jadi, langit sedang kosong hari ini. Dan kau tahu ? Langit itu sedang gelisah. Ia terlalu percaya diri kala itu, hingga ketika sudah tiada ia baru tersadar. Bahwa tanpa bintang ia bisa apa ?    Kau mengerti maksudku? Bahwa setiap yang hilang akan dicari, dan setiap yang pergi akan dirindukan, itu sudah hukum alam. Dan jika aku pergi suatu hari nanti, anggap saja hari itu aku sedang ingin kau rindukan. *sembari ku habiskan sisa teh tawarku malam ini*    Fikiran ku tadi membuatku mengingat kembali awal pertemuan itu. Temu yang dimana awal ia beranjak menjadi rindu. Sewaktu rindu ia melangkah menjadi candu. Dan sewaktu candu, kau pergi tinggalka...

[ Cinta, Maaf aku gagal] #merapikan2

"Hei.."  tegurnya sambil menepuk pundak ku "Aku sudah bosan"  katanya dengan menatap serius "Mengapa ? Bukannya kita sudah berkomitmen tentang hal ini?  Tanyaku "Sudahlah lupakan saja" hendak ingin pergi "Aku mengundang mu kembali kehati ini kapanpun kau mau" ku coba meraih tangannya untuk ku genggam "Tidak perlu!" Dia menepisnya "Aku mungkin sudah menemukan hati yang layak untuk aku kunjungi" Aku tertegun sambil menulan ludah sendiri "Tapi aku mencintaimu" "Aku inginkan yang nyata bukan hanya yang mampu mengirimkan butiran kata" Lamunanku buyar "Baiklah, terima kasih" senyum kecilku simbolkan   Lagi lagi aku gagal dalam hal ini, hal yang sama sekali aku tidak kuasai. Apa ada lagi hal bodoh yang lain yang tidak bisa aku kuasai?? Tidak! Cuma ini. Ya, cinta sekali lagi aku gagal.   Seandainya besok dalam tidurmu kau menemukan angin mengetuk jendela kamarmu tolong jangan kau...

[ Kopi dan kamu ] #merapikan1

  Perkenalkan namaku Hutama, selamat membaca di tulisan pertamaku di blog ini, dan aku suka minum kopi ntah mengapa saat ku menghirup aromanya saja hati ini terasa tenang bagaikan hati yang murung baru terhibur kembali. Sangkin sukanya aku, sampai membuat fana bahwa ada hal yang lebih indah lagi di dunia ini.   Sampai datanglah kamu ke kehidupanku dan saat itu satu persatu kalimat mulai terbentuk menjadi suatu kalimat, lalu tersusun sebagai alinea untuk menceritakan semua rasa kagumku kepadamu yang tak pernah kau perdulikan. Miris ketika membayangkan orang sepertiku harus sedih ketika dihadapkan kepada penolakanmu yang teramat kejam, masuk tanpa permisi menuju nurani, sedih tak pernah ku ratapi.   Mungkin aku terlalu bodoh untuk memilihmu, mungkin aku akan kembali kepada pilihan lama ku untuk lebih memilih secangkir kopi yang nikmat dari pada secangkir harapan palsu darimu. Tapi, ntah mengapa aku selalu memikirkan dan hatiku selalu memilihmu, mungkin aku terlalu percay...